Mendaki Gunung Everest: Segala sesuatunya yang Perlu Anda Ketahui

Coba bayangkan anda berlari di treadmill dan hanya bernafas melalui sebatang sedotan, begitulah kira-kira yang akan dirasa saat bernafas di Dead Zone Everest. Beberapa jam berada disana membuat keadaan hidup anda akan semakin memburuk, tubuh manusia benar-benar menjadi sekarat. Namun kita masih berdesakan untuk pergi kesana, berjuang dengan setiap nafas yang di punya, terkadang terkesan menukar hidup hanya untuk sesaat berdiri di titik tertinggi bumi.

Sudah lebih dari 4000 orang telah mencapai puncak Everest sejak pertama kali didaki pada tahun 1953 dan lebih dari 250 orang telah gagal untuk mencapainya. Everest tidak mudah ditaklukkan atau bukanlah gunung yang mudah untuk didaki. Tapi Anda bisa melakukannya.

Bagaimana caranya? Apa saja yang kita butuhkan? Dan mengapa? Apakah semua itu layak sebagaimana adanya? Berbagai pertanyaan mungkin akan muncul.

Tulisan ini mencoba menguraikan semua hal-hal yang perlu anda ketahui tentang Everest, sumber-sumber informasi didapat dari literature, filem-filem, dokumentari dan berbagai blog, serta tentu mbah Wikipedia. Apa saja itu mari coba teruskan membacanya.

Dead Zone.

Apakah itu Dead Zone, sebagian pendaki menyebutnya dengan kuburan terbuka, sebuah tempat yang mungkin akan menghentikan nafas anda. Dead Zone adalah mimpi buruk yang tidak mungkin ada hubungannya dengan siapapun, kecuali jika anda benar-benar berada disana.

Ini adalah sebuah daerah abu-abu dimana tingkat kelangsungan hidup sangat kecil dan kehidupan terus menghitung nafas terakhirnya. Udara yang dingin, oksigen yang tipis dan kering menusuk tubuh yang di bungkus oleh lapisan tebal pakaian. Hamparan putih salju yang terkadang tidak menunjukan tanda cakrawala. Tingkat pernafasan menurun, energy habis dan hati berdebar-debar tidak seperti biasanya, bagi manusia biasa pasti akan menyerah, namun tidak bagi pendaki gunung.

Dead Zone adalah tempat dimana etika manusia tidak ada lagi. Jika anda menginjakan kaki di Dead Zone, tempat ini akan melakukan yang terbaiknya yaitu langsung membunuh anda. Jika anda sudah tidak mampu berjalan, anda sudah mati. Jika anda melihat sesama pendaki yang sudah tidak mampu berjalan dan meminta bantuan anda, tidak ada yang dapat anda lakukan. Ada batas untuk apa yang bisa dilakukan secara fisik saat berada di Dead Zone. Disini batas-batas moral menjadi kabur, itu sebabnya semua mayat di Dead Zone tidak bisa di handle secara layak.

Tubuh manusia tidak dirancang untuk bertahan di atas ketinggian 8000 meter. Oksigennya hanya sepertiga dari jumlah oksigen yang ada di permukaan laut. Manusia yang terbiasa menghirup oksigen di permukaan laut, hanya akan bisa bertahan di zona ini selama beberapa menit sebelum akhirnya menjadi tidak sadarkan diri. Namun beberapa manusia super telah mendaki Everest tanpa oksigen tambahan. Reinhold Messner adalah orang pertama yang melakukannya pada tahun 1978 bersama rekannya Peter Habeler dan melakukannya lagi pada tahun 1980. Dia juga orang pertama yang mendaki 14 puncak 8000an tanpa bantuan tabung oksigen.

Sherpa, Pahlawan tanpa tanda dari Everest.

Teman sejati anda dalam ekspedisi yang luar biasa ini, Sherpa lebih dari sekedar tour guide. Sementara anda melakukan upaya yang serius dalam mendaki, Sherpa terkadang dinilai kemampuannya dibawah pakar pendakian gunung, namun mereka bisa dengan mudah mendaki sehingga orang terkadang tidak dapat membayangkannya.

Mereka melakukan semua pekerjaan berat untuk membuat pendakian sedikit lebih mudah. Memperbaiki tali,membawa beban berat dan memasak di basecamp adalah tugas utama Sherpa. Mereka mencairkan salju di jalur pendakian, mengangkut es dan mempersiapkan para pendaki dengan memastikan regulator oksigennya sudah benar.

Mereka adalah orang-orang yang membantu pendaki dalam keadaan darurat. Mereka adalah penyelamat terahir yang bisa anda andalkan.

Musim yang terbaik untuk mendaki

Waktu terbaik untuk mendaki Everest adalah saat musim semi, April – Mei. Selama beberapa minggu di bulan Mei, Jet stream terjadi di utara Himalaya, sangat mengurangi kecepatan angin secara rata-rata dan memberikan kesempatan untuk menyelinap ke puncak gunung itu. Para pendaki menyebutnya dengan “the window” atau bisa juga diartikan dengan jendela cuaca.

Berapa lama diperlukan untuk mendaki Everest

Seluruh pendakian memakan waktu enam sampai sembilan minggu. Minggu pertama digunakan untuk tiba di basecamp dengan perjalanan dari Lukla jika jalur selatan atau berkendara dari Kathmandu atau Lhasa jika jalur dari utara. Selanjutnya anda akan menghabiskan tiga sampai empat minggu naik turun gunung ini untuk membangun camp menaruh makanan, bahan bakar dan oksigen. Rata-rata semenjak sampai di basecamp hingga mencapai puncak butuh waktu 40 hari. Pada banyak pendakian Sherpa lah yang melakukan pekerjaan berat sehingga tubuh anda bisa beraklimatisasi dengan ketinggian. Namun anda masih harus membawa ransel dengan berat 20 hingga 30 pound yang berisi perlengkapan pribadi anda. Proses aklimatisasi tidak bisa di buru-buru. Summit push sekitar satu minggu dan kemudian 4 sampai 6 hari lagi untuk sampai di rumah anda.

Pertanyaan besar: Berapa biaya yang dibutuhkan?

Mendaki Everest adalah hal yang mahal dan bisa menghabiskan biaya antara $35.000 sampai lebih dari $100.000 tergantung pada fasilitas yang anda inginkan.

JIka kita rinci kira-kira biayanya akan sebagai berikut:

Training, butuh biaya $5000-$35000

Persiapan perjalanan anda bahkan sudah dimulai sebelum merencanakan perjalanan ke Kathmandu. Rencanakan jauh-juah hari karena gunung menuntut kekuatan dan stamina anda yang prima. Pelatihan cardio sangat penting. Jadi, cari seorang tenaga professional untuk membantu anda melatih kaki anda agar siap dengan medan pendakian. Ibaratnya untuk mendaki Everest anda perlu kesehatannya sekeras Everest.

Izin mendaki: $11000

Biaya pendakian lainnya: $7000 – $15000

Anda harus membayar seorang liaison officer Nepal, Dukungan tim medis, Waste-disposal, Biaya dokter Khumbu Ice, perkiraan cuaca, dan lainnya.

Oksigen: $3700

97, 1% dari semua pendaki Everest menggunakan oksigen dalam bentuk botol. Anda memerlukan minimal lima botol oksigen ($2750 untuk semua), masker oksigen ($500) dan regulator oksigen ($500).

Tenda + Gears: $7000 – $10000

Personal Sherpa + Oksigen Sherpa + perlengkapan Sherpa: $6000 + $3000 + $1000

Sherpa anda tidak akan membawa perlengkapan anda selain bantuan yang bersifat sementara, tapi akan berada di sisi anda untuk setiap langkahnya. Kepastian psikologis semata-mata yang di berikan ini akan sangat berharga.

Everest basecamp camp cook dan asistennya: $3000

Makanan dan air: $3000

Sherpa, porter dan yak, hanya mereka yang akan membawa makanan ke atas gunung. Mereka harus dibayar. Harga makanan akan semakin mahal saat anda semakin tinggi mendaki.

Perjalanan (dari rumah ke Everst basecamp) biaya: $3000 – $6000, Pesawat, Yak, porter-porter, hampir semuanya berhubungan untuk membawa perlengkapan anda sampai ke Everest Basecamp.

Kebutuhan lainnya (tips, Wi-Fi, Cell Phone, medical kits): $5000

Iya betul Everest memiliki cakupan 4G sekarang, tapi tidak murah.

Fakta langsung. Ada lebih dari 200 mayat di Everest dan mereka sering digunakan sebagai landmark atau tanda.

Lebih dari 200 mayat pria dan wanita yang tadinya seperti anda, mencoba menantang gunung tapi kemudian hilang. Green Boots (mayat bersepatu boot hijau) adalah salah satu pemandangan seperti itu. Mayat ini terletak di sebuah gua, disebuah medan overhang, di rute Northern Ridge. Dia pasti mencoba berlindung dari dingin disana. Mereka memperkirakan namanya adalah Tsewang Paljor, seorang pendaki asal India. Meski pun tidak banyak yang tahu tentang hal ini, dia meninggal dalam bencana Everest tahun 1996, begitu pula dua anggota timnya yang lain, yang terpisah dari nya. Saat ini, orang-orang menggunakan green bot untuk menandai sejauh mana mereka masih harus mendaki sampai ke puncak.

Bagaimana cara mendakinya?

Ada 3 cara untuk anda merencanakan pendakian anda:

  1. a) Rencanakan ekspedisi anda sendiri (Expert mode)
  2. b) Bergabung dengan ekspedisi logistic-only (Intermediate mode)
  3. c) Bergabung dengan Fully guided team (Regular mode)

Apa gaya pendakiannya?

Ada dua tipe gaya pendakian

Gaya Ekspedisi.

Camp-camp yang lengkap ada di jalur pendakian. Ada tangga, tali dan jenis bantuan tetap lainnya bila diperlukan. JIka bantuan tetap tidak tersedia, para pendaki naik turun gunung beberapa kali untuk memasang dan menyiapkan semua tersebut diatas. Mungkin ada porter dan pemandu-pemandu lainnya, seperti Sherpa. Gaya Ekspedisi ini lebih mahal secara signifikan.

Gaya Alpine.

Gaya ini benar-benar jauh dari semua hal yang anda dapatkan dalam gaya ekspedisi, kadang-kadang bahkan melupakan botol oksigen. Sepenuhna mandiri, Pendaki mencoba mendaki gunung hanya dengan satu dorongan (summit push) secara kontinyu. Idealnya adalah anda mendaki ke puncak saat kondisi ideal dan kembali sebelum kondisi menjadi buruk. Ini adalah gaya ringan dan harus banyak pengalaman pendakian dan kebugaran diperlukan. Mereka pengatakan gaya ini adalah bentuk pendakian paling murni, dimana anda melakukannya dan menyesuiakn diri dengan elemen-elemennya bukan mencoba mendalikannya

FAKTA: Kemacetan di Everest

Menurut National Geographic, pada tahun 1990 18% upaya mencapai puncak berhasil. Pada 2012 angka itu mencapai 56%. Puncak gunung tersebut telah mengalami kemacetan seperti jalan tol lima jalur selama liburan akhir pekan. Dengan pendaki, Sherpa, logistik, koki dan ahli meteorologi, Anda bisa memiliki pikiran sebuah hal yang tidak masuk akal. Namun dari 1000 orang di base camp dan sebanyak 250 orang yang mendaki Everest dalam satu hari.

Rute ke puncak

Ada sekitar 18 rute yang ditetapkan untuk mencapai puncak. Namun rute SouthEast Ridge (Blue Line) dan rute Col Utara (Red Line) paling populer.

Trek ke Everest basecamp

Kathmandu to Lukla (2860m)

Lukla memiliki bandara sendiri, jadi anda akan terbang, mungkin dengan Tara Air atau Agni Air dan lainnya. Sekarang ingat, sepanjang perjalanan, ada pemandangan untuk dilihat, souvenir untuk di beli, makanan untuk dimakan. Lakukan dengan bebas!

Lukla ke Monju (2835m)

Trekking kea rah utara sepanjang 13km adalah cara yang baik untuk pemanasan. Ini bisa membawa anda kemana saja antara 4 – 6,5 jam tergantung seberapa sering anda berhenti. Rute cukup mudah untuk dilihat, selalu ada orang yang lalu lalang naik turun. Mengobrolah dengan trekker yang kembali turun.

Monju ke Namche (3440 m)

Anda ingin menambah persediaan ait, bahkan mungkin sedikit makanan ringan. Tidak ada pemberhentian pada rute ini dan ini adalah pendakian yang curam yang berlansung selama 5 jam. Disini anda akan mulai menyesuaikan diri dengan ketinggian. Jadi rencanakan untuk menghabiskan waktu satu atau dua hari. Namche memeiliki pasar yang rapi, anda bisa menjelajahinya saat menginap. Kunjungi desa terdekat Khumjung dan Thame dan nikmati pemandangan indahnya.

Namche – Pangboche (3985 m)

Meki tidak jauh lebih tinggi, udara mulai terasa tipis di jalan. Gunakan bagian jalur trek yang mudah ini, terutama jalur tangga mendaki kea rah Tangboche. Saat anda berhenti disini, satu jam perjalanan lagi akan membawa anda ke Pangboche yang indah, yang merupakan tempat yang benar-benar indah untuk bermalam. Meskipun anda tidak banyak istirahat, namun anda akan butuh 5 -6 jam untuk berjalan sepanjang etape rute ini.

Pangboche – Periche (4371m)

Pendakian ke Periche tidak mudah, tapi tidak juga akan terlalu sulit, dan bisa dilakukan dalam 3 jam. Penyakit ketinggian mulai terlihat pada saat ini. Jika anda mulai merasa tidak sehat, jika anda bisa kembalilah ke Periche, dan habiskan satu malam bermalam disana, badan anda jelas belum beraklimatisasi dan jangan memaksakan diri, jika anda menjadi baik-baik saja jangan memaksakan diri menuju desa berikutnya. Tujuan utama dari perjalanan berliku-liku dan panjang ini adalah untuk aklimatisasi secara bertahap. Berjalan-jalan lah disekitar desa dimana anda bermalam untuk lebih membiasakan diri anda dengan kondisi sekitar.

 Periche – Lobuche (4930m)

Anda akan berpikir saat ini anda sudah terbiasa dengan pendakian sekarang, dan terkejut ternyata belum. Salahkan tipisnya oksigen, Lobuche hanyalah sebuah lodge dan tidak lebih dari itu. Tidak banyak yang bisa dilakukan disini, tapi akan selalu asyik jika mengobrol dengan trekker lainnya.

Lobuche – Gorak Shep (5164m)

Pendakian ini tidaklah terlalu buruk, hanya lebih dari 200 meter, dan tujuan utama perjalanan adalah membuat anda terbiasa berjalan di udara yang lebih tipis. Ada tiga pondok di sini. Dan inilah perhentian terakhir dalam perjalanan anda sebelum anda melanjutkan perjalanan ke basecamp Everest.

Selamat datang di Everest Base Camp (5380m)

Begitulah sebauh perjalanan panjang ke basecamp, tapi kesenangan sebenarnya justru baru dimulai sekarang. Rata-rata, anda perlu menghabiskan 6 minggu di sini agar trbiasa dengan udara tipis. Luangkan waktu bersama pada pendaki lainnya, bertukar cerita, belajar dari Sherpa, bertemu dengan mavericks, bandingkan gera. Satu-satunya cara melewatkan waktu disini adala dengan berinteraksi dengan sesame pendaki atau anda bisa membawa bacaan favorit anda. Sementara itu “The Ice Doctirs (sebutan untuk Sherpa yang menyiapkan tangga di Khumbu Icefall) sedang bekerja saat ini.

Base Camp ke Camp 1 (5943 m)

Saat anda berangkat dari basecamp menuju camp 1, anda harus melewati Khumbu Icefall. Bagian yang paling berbahaya dari pendakian ini langsung akan anda hadapi. Mereka menyebutnya Icefall karena lokasi ini adalah merupakan gletser yang bergerak, selalu bergeser dan sangat berbahaya. Berton-ton es jatuh yang terdengar seperti suara popcorn, mengunci dan menimpa para pendaki yang tidak waspada tanpa ada peringatan terlebih dahulu. Saat inilah Sherpa bertugas memeriksa Ice fall untuk melihat jalan yang terbaik disekitarnya. Pada saat anda siap untuk mendaki, tali dan tangga sudah di pasang.

Biasanya anda akan melakukan pendakian ini di malam hari, karena panas disiang hari akan memuat es bergerak lebih cepat, sangat tidak stabil. Crevasses nya berkedalaman kurang lebih 2000 kaki dan seracs (balok-balok es seukuran rumah akan bergerak atau jatuh secara tiba-tiba).

Satu jam perjalanan panjang akan membawa anda ke camp 1 dan anda akan melihat pemandangan pertama anda kea rah Everest.

Camp 1 (5943m) – Camp 2 (6400m)

Dibutuhkan sekitar 6 jam pendakian untuk sampai di sini. Begitu anda melakukannya, anda harus bermalam disini untuk melakukan aklimatisasi. Keesokan harinya, anda akan hiking pendek dan mendaki kea rah Western Cwms (lembah gletser) dan camp 2. Bagi beberapa orang, ini adalah bagian yang paling di benci dalam perjalanan karena dua alasan ini.

Temperatur biasanya 30 derajat Celsius disini, dan terkadang 37 derajat Celsius. Kedengarannya sulit dipercaya, tapi itu memang benar. Cwm memiliki sedikit angina atau kadang tidak ada angina sama sekali, dan anda butuh angin untuk mendinginkan sesuatu. Ditambah lagi, matahari mamantulkan tiga sisi gunung bersalju yang berbeda disini, yaitu Everest, Lhotse dan Nuptse.

Ada banyak Crevasses, terlihat dan tak terlihat dan banyak pendaki yang sudah terjatuh bahkan yang terbaik diataranya pun mengalami hal ini.

Disinilah anda mulai menjadi lelah secara mental. Camp 2 berada di ujung celah karang yang curam.

Camp 2 – Camp 3 (7162m)

Sekarang anda mulai merasakan Everest memanggang anda. Berikutnya adalah sisi Lhotse dan akan anda daki dua kali, yang pertama untuk aklimatisasi dan yang kedua saat benar-benar akan mendaki ke puncak. Ini adalah dinding es dan batu yang sangat besar dan curam. Camp 3 sebenarnya berada di sisi Lhotse. Anda harus terhubung terus ke fixed rope sepanjang waktu, bahkan di camp 3 pun, atau bahaya nyata yaitu terguling dan sekarat. Hal ini sudah pernah terjadi. Juga, camp 3 dipasang dimanapun ada ruang yang cukup datar di dinding Lhotse ini dan ini selalu berubah dari tahun ke tahun. Etape terakhir dari pendakian ini sangat melelahkan. Anda akan benar-benar mengalami dehidrasi. Tapi pemandangannya…., wow.!

Camp 3 – Camp 4 |- South Col (8016m)

Disinilah anda mulai menggunakan boto oksigen. Ketinggian membuat anda dalam kondisi kelelahan yang hamper permanen, tidak perduli berapa lamapun anda beristirahat. Ditambah lagi, ini adalah tempat lain dimana bisa menjadi sangat panas.

Batu itu berbentuk landasan berukuran 150 kaki yang terdiri dari batu itam, es dan salju dan lurus keatas. Pada titik ini, korban psikologis tidak dapat di tolerir.

Anda memanjatnya karena anda harus melakukannya. Begitu anda melewatinya, berjalanlah hingga anda sampai di South Col. Camp 4 ini adalah padang salju dan ada lebih banyak tenda disini dari pada yang anda perkirakan.

Camp 4 – Balkony

Sekarang anda berada di dead zone. Anda tidak bisa bertahan selama lebih dari 2 – 3 hari. Sepanjang waktu anda harus membuat bid untuk ke puncak, yang hamper satu kilometer penuh diatas anda.

Sekitar tengah malam anda akan berangkat dan mulai mendaki sisi segitiga, sebuah aktivitas yang sangat lama. Ini adalah jenis pendakian yang anda harap bisa men-shitch pff otak anda, dan membiarkan irama tangan dan kaki anda menarik anda keatas, tapi anda tidak bisa. Anda harus sangat berhati-hati dengan apa yang sedang dilakukan tangan anda. Anda mulai khawatir bagaimana jika pendakian berlansung lama dan anda akan kehabisan oksigen atau seseorang yang sama lelahnya dengan anda yang berada diatas anda jatuh menimpa anda.

Dibutuhkan 6 jam penghancur jiwa untuk sampai di Balkony.

Balkony – South Summit (8690m):

Sedikit minum, sedikit makanan, boto oksigen baru dan kemudian mendaki 5 jam lagi. Ingat, anda harus sampai ke puncak dan kembali dalam satu hari. Bagian ini melibatkan Jumbled rock yang menjengkelkan dan LEBIH BANYAK TRAFFIC. Yang berarti lebih banyak yang berkeliaran setengah jalan ke puncak gunung.

Summit Fever

Everest adalah penggoda, semakin dekat anda sampai ke puncaknya semakin anda ingin berada di sana. Summit Fever terjadi pada anda dan anda akan ditarik meuju puncak dengan kekuatan yang tidak dapat anda bayangkan.

Ini menimbulkan mantra magnetic pada anda dan sebagian pendaki gunung mengklaim, ini adalah salah satu motivasi terbaik yang mereka miliki selama momen terakir ekspedisi mereka.

Sisi buruknya adalah resiko yang di timbulkan. Batas waktu kembali atau Turn-around time (jam terakhir anda harus meninggalkan puncak dan memulali turun) pukul 2 siang dan lebih sering pendaki mengabaikan kerangka waktu kritis ini. Mereka terus naik yang melibatkan banyak bahaya. Tapi tidak banyak yang bisa dilakukan mereka dalam melawan Summits Fever.

South Summit – Summit (8848m):

Anda harus melewati sebuah punggungan Cornice-Traverse dan Hillary Step. Salah langkah pada Traverse bisa membuat anda terjun 2400 meter kebawah. Hillary Step adalah sebuah dinding batu setinggi 40 kaki, adalah hal yang akan anda hadapi berikutnya, dan kemudian medan yang tidak beraturan yang sangat menjengkelkan untuk didaki.

Akhirnya anda berada di puncak! Rasanya sangat menyenangkan dan hebat, pasti itu. Tapi nada hanya punya waktu 30 menit, karena anda harus kembali.

Turun

Pernahkan anda mengalami perasaan hampa setelah sebuah prestasi yang nampaknya tidak nyata dan tidak bisa diraih? Luasnya Everest yang ksong itu mengisi setiap jengkal jiwamu. Panorama dramtis yang meyoroti kumpulan gunung yang tampak lebih besar dari kehidupan dan ketabahan berada di puncak dunia. Pendakian ke Everest adalah ibarat sebuah kisah puitis dari usaha keras seseorang.

Dan Bagian yang paling sulit sayangnya belum berakhir!

FAKTA, saat turun gunung jauh lebih berbahaya dari pada saat mendaki.

Turun adalah perjalanan paling menggiurkan, menyihir dan berbahaya dalam sebuah ekspedisi Everest. Tubuh lelah, sifat pantang menyerah menyiksa kesehatan mental anda membuat turun semakin sulit. Arus pendaki yang mendaki ke atas adalah rintangan lain yang tak terhindarkan dalam perjalanan turun.

Tapi anda harus melakukannya. Anda harus kembali ketepat anda berada, merasakan kehangatan kehidupan dan mengistirahatkan kepala anda di bantal yang telah akrap dengan anda sembari memikirkan pencapaian anda. Anda pantas mendapatkannya!

Karena, waluapun jika anda telah turun dari Everest, itu akan tinggal jauh dalam diri anda, selamanya.

Apa yang berubah pada aturan baru di Everest?

Nepal menghadapi gempa dahsyat pada bulan April 2015 dan akibatnya, pemerintah Nepal telah memberlakukan undang-undang baru untuk mendaki Everest, yaitu: pendaki pemula tidak diizinkan mendaki Everest. Artinya, hanya pendaki yang telah mendaki gunung lebih tinggi dari 6.500 meter yang di izinkan untuk melakukan ekspedisi tersebut.

Selain itu pendaki penyandang cacat yang harus di bopong untuk mendaki gunung tidak di ijinkan, namun pendaki penyandang cacat yang bisa mendaki gunung sendiri bisa mendapatkan izin.

Orang-orang di bawah usia 18 dan diatas usia 75 juga tidak akan di berikan izin pendakian.

Langkah ini disambut baik oleh komunitas pendaki karena  akan meningkatkan keamanan dan mengurangi kepadatan yang berlebihan di jalur pendakian.

FAKTA, Catatan rekor yang tidak akan dipecahkan.

Jika pelarangan tersebut bertahan, Jordan Romero, pendaki termuda Everest pada usia 13 tahun akan menjadi pendaki gunung Everest termuda dalam sejarah umat manusia. Sementara Yuichiro Miura, pendaki tertua Everest pada usia 80 tahun, akan menjadi yang tertua yang pernah melakukannya, selamanya!

Pendakian Gunung Everest adalah salah satu tantangan yang paling menawan yang bisa Anda hadapi. Menghadapi iblis batin Anda, temukan diri Anda saat Anda mendaki gunung, menangkal kenegatifan yang mencengkeram pikiran Anda dan Anda tetap tidak menyerah; Gunung bergema di dalam diri Anda dan Anda menjadi cerminan gunung.